Kamis, 20 Desember 2012

Boleh Menzalimi Asal "Islami"

Melihat Pemilihan Raya Mahasiswa (PEMIRA) Universitas Gadjah Mada, saya melihat begitu banyak orang-orang yang merasa dizalimi padahal menzalimi, merasa dicaci tapi mencaci, blablabla.....

Yang paling celaka dari semuanya, ayat-ayat suci pun dijadikan pembenar untuk menyatakan diri yang benar dan paling benar.

Boleh menzalimi asal "Islami" ?

Kamis, 13 Desember 2012

Tentang DEMA Justicia : Hey, Kompetitor (?) !

Alhamdulillah, hari ini kembali saya dihujani kritik soal kepemimpinan dan kinerja DEMA Justicia selama setahun ke belakang.

Sejak semula saya katakan, saya siap, bahkan senang dikritik, karena kritik dan dialektika adalah tanda hidupnya demokrasi. Dan yang paling penting, buat saya itu adalah tanda kepedulian.

Kritik diperlukan. Oleh sebab itu, semua kritik yang masuk harus didengar.

Nah, titik setelah kita mendengar kritik (alias menindaklanjutinya) inilah yang buat saya krusial dan menentukan. Setelah mendengar semua kritik, kita harus bijak memilih dan memilah. Ya, saya percaya manusia terasah hati, jiwa, dan pikirannya untuk menilai sesuatu, termasuk kritik.

Tinggallah kita yang menentukan, kritik mana yang harus didengar dan ditindaklanjuti, mana yang cukup didengar, atau mana yang tulus, mana yang menjatuhkan, atau mana yang maksudnya baik namun caranya tidak sebaik maksudnya, atau mana yang memangg maksud dan cara penyampaiannya menjadi peluru untuk kita.

Nah, hari ini Debat Publik Calon Ketua DEMA Justicia 2013. Biasa, para calon harus sensitif dengan kritik baik terhadap mereka maupun terhadap kinerja lembaga periode sebelumnya. Kritik datang membadai. Ah, itu biasa.

Ketika  di akhir sesi saya diberi kesempatan bicara, sebelum bertanya ke para kandidat, saya hanya bilang bahwa saya terima semua kritik, dan di sisa waktu kepemimpinan akan saya benahi sebisanya, dan kalau tidak sempat, saya titipkan tugas itu ke pewaris amanah selanjutnya.

Yang saya klarifikasi dari semua kritik hanya perihal satu pernyataan (atau pertanyaan?) dari seseorang : DEMA Justicia bukan pengayom, justru jadi kompetitor lembaga-lembaga.

Saya agak kaget. Bukan karena apa-apa, hanya karena selama ini saya tidak pernah membawa lembaga ini bersaing dengan siapapun. Menunjukkan eksistensi jelas, meregenerasi kader harus, beraktualisasi dengan kegiatan wajib. Dengan segala kekurangan, kritik soal eksklusivitas yang selalu muncul tentu menjadi perhatian dan bahan pembenahan untuk kami.

Tetapi khusus soal penggunaan kata "kompetitor", saya jelas kaget. DEMA Justtcia yang tidak sedang berkompetisi terhadap siapa pun ternyata dianggap sebagai pesaing pihak tertentu.

Saya mohon maaf kalau sampai membuat pihak tertentu merasa demikian, tapi percayalah tidak demikian. Usaha kami adalah usaha sebaik-baiknya dan insyaallah menuju kebaikan dan perbaikan, saya percaya kita semua lakukan itu. Kalau belum sempurna, itu tugas dan tanggung jawab kami. Tapi sorry to say kami tidak sedang berkompetisi dengan siapa pun.

Selain kaget, saya juga berbangga hati, ternyata kerja-kerja kami -kalau masih jauh dari sempurna- namun ternyata ada yang mengapresiasi sampai-sampai ada pihak yang merasa "ditempel" dan tersaingi. Kalaupun kita sedang bersaing, semoga persaingan kita adalah berlomba-lomba menuju hal baik, dan itu suatu hal yang halal dan wajib. Dan saya percaya, persaingan jenis itu yang sedang kita lakukan.

Dan yang juga membuat senang, saya mendapat masukan tersebut dari orang-orang yang jelas subyek dan substansinya, karena ada juga (bahkan setiap PEMIRA selalu ada) yang menggunakan nama-nama samaran, macam akun #TigaMacanDuaRibu yang menyerang DEMA Justicia, atau mengkritisi PEMIRA, dengan cara pengecut dan tidak kesatria.

Akhir kata, terima kasih atas kritik dan sarannya. Semoga demokrasi ini berkah dan menebar manfaat, dan pemimpin DEMA Justicia selanjutnya lebih baik dan lebih mampu membawa lembaga dan fakultas ke arah progresivitas.

Aku titipkan DEMA Justicia pada kalian, Danang Dermawan dan Adhitya Danny Wahyudi. Semoga Tuhan selalu menyertai kalian dalam setiap langkah.

Dan teruntuk semua, tolong bersamai mereka, dukung jika benar, luruskan jika keliru.

Salam Cakrawala Perubahan ! :)