Selasa, 15 Mei 2012

Aspirasi dan Rekomendasi DEMA Justicia kepada Majelis Wali Amanah dalam Pemilihan Rektor UGM 2012



Menghadapi Pemilihan Rektor UGM Periode 2012-2017, mahasiswa telah menjaring berbagai aspirasi dan masukan serta pandangan terkait sosok ideal rektor yang pantas memimpin UGM lima tahun kedepan. Rektor adalah jabatan vital sehingga pemilihannya harus mengedepankan platform dan audit kinerja, bukan semata hal-hal politis dan keuntungan golongan semata.

 Jika kita berkaca dan mengevalusi kinerja rektor saat ini, rasanya tidak berlebihan jika rektor saat ini tidak mampu mengakomodasi aspirasi civitas akademika UGM, bahkan bagi gerakan maahsiswa, Prof. Sudjarwadi cenderung anti demokrasi. Permasalahan penentuan nilai SPMA dalam SNMPTN yang tak berkeadilan, Sekolah Vokasi, konsep Kampus Educopolis dengan portal dan kebijakan KIK, temuan BPK terkait permasalahan pembangunan proyek dan rekening liar di UGM adalah sebagian kecil “dosa” rektor saat ini.

Berefleksi dari hal tersebut di atas, tergambar bahwa rektor baru nantinya bukanlah rektor yang tidak membuka diri terhadap keresahan mahasiswa dan masyarakat, tetapi rektor yang baru peka terhadap aspirasi civitas akademika kampus terutama mahasiswa yang merupakan bagian terbesar dari pemangku kepentingan universitas. Pelibatan mahasiswa dalam pengambilan kebijakan diharap mampu mengurangi bahkan menghilangkan resistensi mahasiswa terkait kebijakan kampus dan mengakomodasi aspirasi sivitas akademika.

Majelis Wali Amanah juga harus memastikan bahwa rektor yang terpilih nantinya adalah rektor yang memiliki jiwa kepemimpinan, kemampuan manajerial yang profesional, berwawasan luas, dan bervisi kerakyatan. UGM sebagai kampus besar dan memiliki sejarah emas dalam pembangunan bangsa harus proaktif memberi solusi atas berbagai permasalahan bangsa, dan harus dimulai dari rektor yang mampu menjadi tokoh, simbol, sekaligus panutan bagi masyarakat. Yang paling penting adalah bahwa seorang rektor haruslah memiliki moral, integritas dan komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan berbagai carut marut permasalahan yang dihadapi UGM saat ini. 

Maka dari itu, atas nama Dewan Mahasiswa Justicia Fakultas Hukum UGM dan segenap mahasiswa yang telah menitipkan aspirasinya kepada kami, Kami mengajukan rekomendasi kepada Majelis Wali Amanah untuk memilih rektor berdasarkan grand design kebijakan dan platform yang diusung setiap calon, dengan kriteria calon dan kebijakan yang harus diambil sebagai berikut :

1. Memilih rektor yang akan bersikap transparan terhadap seluruh bentuk informasi publik di lingkungan UGM agar dapat diakses oleh setiap pengguna informasi dengan mengingat dijaminnya hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik sesuai UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan asas transparansi sebagai bagian dari good university governance.

2. Rektor terpilih akan secara intensif dan rutin membuka ruang diskusi dan argumentasi seluas-luasnya antara pihak pengelola kampus dengan mahasiswa dan melibatkan mahasiswa dalam pengambilan keputusan-keputusan strategis universitas yang terkait langsung dengan mahasiswa dan masyarakat.

3. Rektor terpilih dalam tempo yang sesingkat-singkatnya segera menyelesaikan permasalahan kebijakan Portalisasi Kampus, Kartu Identitas Kendaraan (KIK), dan disinsentif dengan pencabutan SK Rektor UGM No 408/P/SK/HT/2010 tentang Pemberlakuan Kartu Identitas Kendaraan Bermotor di Kawasan Kampus UGM  yang dirasakan tidak sejalan dengan filosofi UGM sebagai kampus kerakyatan, serta bentuk dari komersialisasi kampus, dan pengkhianatan terhadap pendidikan.

4. Rektor terpilih agar segera menuntaskan berbagai permasalahan menyangkut program alih jalur Diploma-3 Sekolah Vokasi yang hingga saat ini masih belum menemui kejelasan. Lebih dari itu, Rektor tepilih akan melakukan pembenahan terhadap fasilitas pembelajaran bagi Diploma-3 Sekolah Vokasi yang sangat timpang apabila dibandingakan dengan fasilitan pembelajaran Strata-1.

5. Rektor terpilih akan segera melakukan pembenahan dan pengusutan  internal kampus UGM terkait temuan BPK adanya potensi kerugian negara serta pemborosan keuangan yang diakibatkan pembangunan sejumlah proyek UGM yang bukan tidak mungkin adanya tindak pidana korupsi, suap dan gratifikasi dalam pembangunan proyek-proyek tersebut.

6. Rektor terpilih akan segera menyelesaikan permasalahan penetapan biaya SPMA bagi mahasiswa baru yang hanya berdasarkan parameter gaji orang tua, tanpa memperhitungkan jumlah tanggungan sebagai variabel berpengaruh, sehingga dirasa sangat memberatkan dan tidak adil. Pengelolaan SPMA akan dikelola secara terbuka melalui manajemen yang transparan agar memastikan ketepatan dalam pengalokasian dana untuk memenuhi kebutuhan dasar dan fasilitas bagi mahasiswa.

7. Rektor terpilih akan mewujudkan pelayanan yang maksimal kepada mahasiswa dengan menerapakan birokrasi yang singkat dan tidak berbelit yang nantinya secara tidak langsung akan mampu memberikan dukungan terhadap peningkatan prestasi mahasiswa.
Harapan akan adanya rektor yang berintegritas dan bervisi kerakyatan menjadi keinginan seluruh civitas akademika UGM. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan berkat dan bimbingan bagi Universitas Gadjah Mada serta Majelis Wali Amanah dalam mengambil keputusan.

Hormat kami,
Ketua Dewan Mahasiswa Justicia
Fakultas Hukum UGM

M. M. Gibran Sesunan


*Disampaikan kepada Majelis Wali Amanat UGM dalam berbagai pertemuan resmi kelembagaan maupun kultural, yakni kepada Prof. Sofian Effendi (Ketua MWA), Prof. Ahmad Mursyidi (MWA Unsur Masyarakat), Drs. Sri Purnomo (MWA Unsur Masyarakat, Bupati Sleman), Dr. Supama (Sekretaris MWA), dan Luthfi Hamzah (MWA Unsur Mahasiswa).

Terima Kasih Atas Kekhawatiranmu

Setiap kali aku berada di jalanan, aku merasa itu tugasku hari ini.

Karena aku tidak pernah tau seperti apa esok hari,

dan seperti apa aku di hari esok.

Aku mempersiapkannya, tetapi tetap saja itulah aku hari ini yang hanya mempersiapkan

yang tidak pernah tahu hari depan yang sedang aku persiapkan.


Maka jangan khawatirkan aku.

Aku di jalanan juga bersiap.

Aku di jalanan juga awas.


Dan terima kasih atas kekhawatiranmu, kekhawatiran kalian.

Kekhawatiranmu menghidupkanku.

Kekhawatiranmu mengikat kita. Dengan lembut. Dengan cinta.

Epigram (7)

Tetaplah rendah hati, belajar, dan berjuang. Bukan hingga lelah, tetapi hingga Allah berkata:
 "waktunya pulang.."

-my beloved FTS-