Jumat, 28 Oktober 2011

Negeri Para Bedebah, (Semoga) Bukan Indonesia


NEGERI PARA BEDEBAH

karya Adhie Massardi
Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala
Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah
Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah
Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya
Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

Ada perasaan ngeri ketika membaca puisi karya Adhie Massardi ini. Gambaran sebuah negeri yang kusut berselimut kebohongan dan kemunafikan. Di mana negeri itu? Siapa penguasanya? Mana rakyatnya?

Cukup kuatkah kita mengusir para bedebah itu? Dengan cara apa dan bagaimana? Apa kita termasuk golongan yang lemah iman perjuangannya? Atau malah sama sekali tak punya iman perjuangan?

Satu hal yang niscaya. Bangkit melawan atau mundur tertindas, karena diam adalah pengkhianatan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar